Kita Ada

Tak pernah diriku menyangka akan ada seseorang menyusuri relung jiwa. Menaburkan benih bahagia di sudut-sudut sunyi ini.  

Dia datang seperti embun pagi. Membelai lembut, semerbak harapan. Namun bayang-bayang takut mengintai, seperti awan kelabu menghimpit langit cerah.  

Kebahagiaan ini bagaikan sinar yang silau. Membakar jantungku. Tapi di balik nyala, ada angin dingin ketidakpastian yang merayap menyusup ke dalam jiwaku.  

Akankah semua ini hanya ilusi sementara?  
Seperti pasir yang mengalir di telapak tangan. Akankah dia pergi meninggalkan jejak kenangan yang terkurung dalam sepi?  

Setiap senyuman, ada keraguan. Setiap tawa, tersimpan hampa. Di sudut hati yang gelisah, takut kehilangan. Takut terbangun dari mimpi.  

Aku belajar merasakan meski terhalang ketakutan. Meski tak pasti berapa lama, aku akan mencintai setiap detik yang kau beri.  

Karena mungkin, bahagia yang kita miliki adalah keajaiban yang terlahir dari pertanyaan. Selamanya atau tidak, akan kita usahakan. Yang terpenting saat ini... kita ada. Bersama. Dalam pelukan waktu.

Comments

Popular posts from this blog

Forever and Ever

Shine Bright

Long Lonely Nights