Kotak Kayu Tua

Di sudut kamar, kotak usangku berdiam. Menyimpan sejuta kenangan yang terpendam. Indah dan pilu berbaur. Kita begitu dekat dan selalu. Foto-foto pudar, surat cinta menguning, dan sebuah kalung perak. 

Tintanya memudar seiring waktu. Namun kata-katamu masih terngiang begitu akut. Ketika bulan purnama, kita tertawa lepas. Kini hanya bayang. Hujan rintik pun tak lagi terasa sama.

Liontin hati ini lambang janji kita. Oh, masih ku ingat. Kini terasa dingin, menyayat hatiku yang renta. Aku merangkai kata, mencoba melukiskan rindu pada malam sunyi di bawah rembulan redup. Ingin ku kembali ke masa lalu, saat kita masih bersama. 

Ukiran nama kita abadi dalam jiwa. Meski kau tak lagi di sini, cintaku takkan pernah mati. Selalu hidup dalam setiap hela nafas, dalam setiap denyut nadiku yang diam.

Kotak kayu tua ini adalah pelabuhan terakhirku, rumah bagi kenangan kita. Dan aku akan selalu mencintaimu. Selamanya.

Comments

Popular posts from this blog

Forever and Ever

Shine Bright

Long Lonely Nights